Polsek
Pamulang berhasil menangkap pelaku pembunuh Yuyun Wahyuni (23), mahasiswi
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jakarta Selatan.. Kapolsek
Pamulang, Komisaris Zulkipli Muridu, mengatakan, pelaku adalah tetangga korban
berinisial AS (20) yang bekerja sebagai petugas isi ulang air minum di depan
rumah korban. "Pelaku melakukan pembunuhan sewaktu korban hendak mandi.
Hal itu diketahui setelah ditemukan ada bercak darah di celana pelaku.
Sedangkan, kaus yang juga terkena darah dibakar oleh pelaku," ujarnya
Motif pembunuhan diduga karena AS jatuh cinta pada Yuyun, namun korban menolak.AS menyukai Yuyun setelah sering bertemu, apalagi posisi kamar mandi korban berdekatan dengan tempat kerja pelaku.
"Ya mungkin saja. Tetapi ada juga barang-barang korban yang hilang, seperti laptop, handphone dan dompet," ujar kapolsek. Seperti diketahui sebelumnya, Yuyun tewas dengan tangan terikat dan ada luka di bagian kepala yang diduga dipukul dengan cobek.
Motif pembunuhan diduga karena AS jatuh cinta pada Yuyun, namun korban menolak.AS menyukai Yuyun setelah sering bertemu, apalagi posisi kamar mandi korban berdekatan dengan tempat kerja pelaku.
"Ya mungkin saja. Tetapi ada juga barang-barang korban yang hilang, seperti laptop, handphone dan dompet," ujar kapolsek. Seperti diketahui sebelumnya, Yuyun tewas dengan tangan terikat dan ada luka di bagian kepala yang diduga dipukul dengan cobek.
Anak SD
Dibunuh
Sementara Tiki alias Pratama, siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) Cikand tewas dengan luka tusuk di bagian leher dan punggung. Ia ditemukan tidak bernyawa dalam kamar rumahnya di Taman Cikande Blok A7 No 15 RT 07/1, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/6).
Sementara Tiki alias Pratama, siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) Cikand tewas dengan luka tusuk di bagian leher dan punggung. Ia ditemukan tidak bernyawa dalam kamar rumahnya di Taman Cikande Blok A7 No 15 RT 07/1, Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/6).
Kuat
dugaan, korban dibunuh setelah sebelumnya para pelaku melakukan perampokan.
Sejumlah barang seperti dua unit telepon seluler (handphone) raib digondol
pelaku. Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah korban
ditemukan oleh Wati, nenek Tiki yang baru pulang dari membeli nasi uduk. Ia
menemukan korban sudah terbujur kaku bersimbah darah. Wati langsung sontak
teriak dengan histeris karena melihat cucu kesayangan terkapar bersimbah darah.
Kasus
pembunuhan ini kemudian dilaporkan ke polsek terdekat. Polisi yang menerima
laporan itu dari masyarakat langsung terun ke lokasi kejadian dan membawa
korban ke RSU Tangerang, untuk mendapat otopsi.
Kapolsek
Cisoka Ajun Komisari Panut saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut. “Kuat
dugaan Tiki adalah korban perampokan karena dua handpone miliknya sudah tidak
ada lagi,” kata Panut. (tribudi/dini)